Satu tempat yang selalu saya ingat adalah Vihara Buddha Prabha yang terletak di Gondomanan, di ujung selatan jalan Malioboro awalnya adalah klenteng tua yang sudah berdiri sejak 1846, yang kemudian bercampur dengan vihara Buddha. Dari beberapa sumber yang saya dengar bahwa pada awal berdirinya, Vihara Buddha Prabha atau yang waktu itu masih bernama Klenteng Hok Tik Bio merupakan hadiah untuk istri Sultan Hamengku Buwono II yang merupakan keturunan Cina.
2 Kenangan yang sangat melekat dalam ingatan saya terkait dengan Vihara Buddha Prabha ini, yang pertama adalah kegiatan ramai setiap tahun baru Cina / Imlek yang saya habiskan bersama teman teman seperjuangan untuk tertawa dan bermain semalaman dan ketika gempa besar di jogja terjadi dan Vihara Buddha Prabha menjadi salah satu posko besar yang aktif memberikan bantuan hingga ke pelosok pelosok desa. Saya masih ingat kuat kala itu dalam mobil carry membawa beras dan bermacam macam kebutuhan sehari hari berkeliling, mencari tempat tempat yang jauh dari bantuan, masuk ke desa desa yang saya sama sekali belum pernah kunjungi; bersama orang orang bersama sama tidak memikirkan hal lain selain membantu, berkeringat dan bekerja keras. (waktu kejadian setelahnya, gunung Merapi meletus saya sudah tidak di Jogja, tapi saya yakin suasana dan motivasi menolongnya sama kuat, bahkan mungkin lebih kuat lagi).
Tidak jauh dari Jogja, ada tempat yang bernama Borobudur, mungkin sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa sebenarnya Borobudur tidak terletak di Jogja tapi di kota Magelang. Walaupun judul tulisan ini "Remembering Jogja" tapi sudahlah saya mau cerita sedikit mengenai Borobudur.
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya kota Semarang, 86 km di sebelah kota Surakarta dan 40 km sebelah barat daya kota Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh penganut Buddha Mahayana sekitar tahun 800 Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. (sumber : wikipedia).
Yang luar biasa dari Borobudur adalah, desain bangunan candi yang hampir setiap sisinya memiliki arti. Dimulai dari 3 tingkatan bangunan candi yang menggambarkan Kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu; 2672 panel relief pada dinding candi, candi utama di puncak yang menggambarkan pencapaian kebuddhaan, dan banyak lagi detail detail lainnya. Setiap kali saya mendengar guide di area lokasi menjelaskan kepada turis lain, saya selalu merasa terpesona, Borobudur seperti sebuah perpustakaan raksasa, jika di dengarkan setiap pengunjung pasti akan mengenal sedikit bagian ajaran sang Buddha Gautama. (detailnya ada di Wikipedia :)
Hanya sedikit yang bisa saya sampaikan mengenai Jogja dalam tulisan "Remembering Jogja" ini. Tulisan dan foto ini ide dari kunjungan saya dalam rangka menemani adik saya Wisuda. Sekarang semua adik saya yang kuliah di Jogja sudah lulus, tinggal adik saya paling kecil yang sekarang saja masih SD :) entah kapan lagi saya bisa berkunjung ke Jogja. Sebuah kota yang multi kultural, berwawasan luas, hangat dan damai; tempat yang tepat untuk pelajar mengembangkan diri baik secara formal maupun informal. Jika ada yang bertanya kepada saya, sebaiknya kuliah di mana, pasti akan saya jawab Jogjakarta.
Vidya Putra
[VPhotography]
Telp / Sms 081293920411
Whatsapp / Line 082211777610
Facebook http://www.facebook. com/vidyaputra84
Instagram http://www. instagram.com/vidyaputra
Email vidya.putra.vp@gmail.com
0 comments:
Posting Komentar